Kekurangan energi kronis rentan terjadi pada ibu hamil. Kondisi ini sering kali diabaikan karena menganggap bahwa kekurangan energi adalah bawaan saat hamil. Padahal, kekurangan energi kronis saat hamil bisa membahayakan kondisi kesehatan ibu hamil dan janin.
Kekurangan energi kronis atau KEK merupakan kondisi kelelahan parah yang menyebabkan penderitanya mudah merasa lelah meski sudah beristirahat. Keluhan yang muncul memang umum dirasakan saat hamil, namun KEK pada ibu hamil dapat diketahui melalui beberapa cara.
Penyebab Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil
Kekurangan energi kronis pada ibu hamil terjadi karena kapasitas fisik yang terbatas akibat asupan makanan sehat tidak terpenuhi dalam jangka waktu lama. Menurut WHO, ibu hamil yang menderita KEK memiliki indeks massa tubuh (BMI) kurang dari 18,5 kg/m2.
Faktor yang memengaruhi KEK pada ibu hamil bisa berupa pola makan yang tidak seimbang, sehingga menyebabkan ibu hamil kekurangan nutrisi dalam jangka panjang. Selain itu, gangguan kesehatan pada masa kehamilan, seperti hiperemesis gravidarum bisa menyebabkan terjadinya malnutrsisi yang berujung pada kekurangan energi kronis.
Gejala Kekurangan Energi Kronis
Ibu hamil yang menderita kekurangan energi kronis ditandai dengan beberapa kondisi berikut:A. Ukuran lingkar lengan atas (LILA) yang kurang dari 23 cm
B. Merasa letih terus-menerus
C. Sering merasa kesemutan
D. Wajah pucat
E. Mengalami penurunan berat badan
F. Mengalami penurunan laju metabolisme
G. Mengalami penurunan kapasitas kerja fisik
H. Mengalami penurunan kalori yang terbakar saat beristirahat (resting metabolic rate)
Berbagai Bahaya jika Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis
Perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan juga bisa membuat ibu hamil berisiko mengalami KEK. KEK pada ibu hamil tidak boleh dianggap remeh karena berisiko menyebabkan berbagai dampak buruk seperti berikut:1. Bayi lahir dengan Berat Badan Rendah
Ibu hamil yang menderita kekurangan energi kronis bisa mengalami morning sickness yang sangat parah (hiperemesis gravidarum). Hiperemesis gravidarum sendiri dapat menyebabkan ibu hamil kekurangan banyak nutrisi.
Jika hal ini terjadi terus-menerus, tumbuh kembang bayi di dalam kandungan akan terganggu. Akibatnya, bayi bisa lahir secara prematur atau lahir dengan berat badan rendah, yang kemudian bisa membuatnya mengalam stunting. Tidak hanya itu, kekurangan nutrisi yang parah berisiko menyebabkan ibu hamil mengalami keguguran.
2. Ibu Hamil Menderita Preeklampsia
Preeklampsia berisiko tinggi terjadi pada ibu hamil yang menderita kekurangan energi kronis. Selain itu, beberapa komplikasi kehamilan lainnya, seperti perdarahan vagina, hipertensi, ketuban pecah dini, dan diabetes gestasional bisa mengintai ibu hamil dengan KEK.
3. KEK Diturunkan ke Anak
Meskipun risiko kekurangan energi kronis yang diturunkan kepada anak sangat kecil, namun anak yang dilahirkan dari ibu yang menderita KEK lebih berisiko untuk mengalami kondisi yang sama di kemudian hari. bahkan, anak tersebut dua kali lipat berpotensi untuk mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembang dan belajar dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Cara Mengatasi dan Mencegah KEK Pada Ibu Hamil
Perlu Bunda ketahui, kekurangan energi kronis dapat terjadi dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, penanganan energi kronis pada ibu hamil memerlukan waktu yang cukup lama. Berikut berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:A. Pemberian makanan tambahan (PMT)
B. Memastikan ketersediaan makanan yang bergizi di rumah
C. Menerapkan pola makan yang sehat
D. Mengobati penyakit infeksi yang berisiko mengganggu pencernaan ibu hamil
E. Menjaga kebersihkan makanan yang dikonsumsi
untuk mencegah kekurangan energi kronis saat hamil, sebaiknya Bunda mengonsumsi makanan bernutrisi, seperti:
A. Sumber protein, seperti telur, daging, ikan, dan ayam
B. Sumber serat, seperti buah, sayur, dan kacang-kacangan
C. Sumber karbohidrat, seperti nasi, kentang, dan ubi
D. Sumber kalsium, seperti susu dan produk olahannya. Namun, pastikan susu yang Bunda konsumsi sudah dipasteurisasi
Jika Bunda mengalami beberapa gejala yang mengarah pada kekurangan energi kronis seperti yang telah disebutkan di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Nantinya, dokter akan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi Bunda saat ini.